TERAPI PADA ANAK DOWN SYNDROME

artikel ini adalah lanjutan dari artikel sebelumnya, yaitu “sekilas tentang anak down syndrome”
pada ksempatan ini yg akan dibahas adalah terapi yang dapat diberikan pada anak down syndrome, karena meskipun mereka mengalami keterbelakangan mental, kemampuan mereka dapat berkembang jika mereka dilatih dan melakukan terapi.

Jenis-jenis Terapy yang dibutuhkan penderita down syndrome

terapi wicara
Suatu terapi yang di pelukan untuk anak DS atau anak bermasalah dengan keterlambatan bicara, dengan deteksi dini di perlukan untuk mengetahui seawal mungkin menemukan gangguan kemampuan berkomunikasi, sebagai dasar untuk memberikan pelayanan terapi wicara.

Terapi Okupasi
Terapi ini di berikan untuk dasar anak dalam hal kemandirian, kognitif/pemahaman, dan kemampuan sensorik dan motoriknya. Kemandirian diberikan kerena pada dasarnya anak “bermasalah” tergantung pada orang lain atau bahkan terlalu acuh sehingga beraktifitas tanpa komunikasi dan memperdulikan orang lain. Terapi ini membantu anak mengembangkan kekuatan dan koordinasi, dengan atau tanpa menggunakan alat.

Terapi Remedial
Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan akademis skill, jadi bahan bahan dari sekolah bias dijadikan acuan program.

Terapi kognitif
Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan kognitif dan perceptual, misal anak yang tidak bisa berkonsentrasi, anak yang mengalami gangguan pemahaman, dll.

Terapi sensori integrasi
Terapi ini diberikan bagi anak yang mengalami gangguan pengintegrasian sensori, misalnya sensori visual, sensori taktil, sensori pendengaran, sensori keseimbangan, pengintegrasian antara otak kanan dan otak kiri, dll.
ruangan terapi sendori integrasi :

Terapi snoefzelen
Snoezelen adalah suatu aktifitas terapi yang dilakukan untuk mempengaruhi CNS melalui pemberian stimulasi pada system sensori primer seperti visual, auditori, taktil. Taste, dan smell serta system sensori internal seperti vestibular dan proprioceptif dengan tujuan untuk mencapai relaksasi dan
atau aktifiti. Snoezelen merupakan metode terapi multisensories. Pada terapi ini anak di ajarkan berprilaku umum dengan pemberian system reward dan punishment. Bila anak melakukan apa yang di perintahkan dengan benar, maka diberikan pujian. Jika sebaliknya anak dapat hukuman jika anak melakukan hal yang tidak benar. Dengan perintah sederhana dan yang mudah di mengerti anak. Terapi ini di berikan pada anak yang mengalami gangguan perkembangan motorik, misalnya anak yang mengalami keterlambatan berjalan. Semua terapi ini dilaksanakan sesuai dengan rekomendasi dari tim dokter yang telah memeriksa anak yang mengalami gangguan.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pengertian Gangguan Kepribadian Paranoid)

(Pengertian Gangguan Kepribadian Paranoid)
Gangguan Kepribadian Paranoid lebih banyak atau lebih nyata dialami oleh pria daripada wanita. Sekitar 3% orang dewasa pernah mengalami gangguan ini.

Beberapa tanda-tanda padaGangguan Kepribadian Paranoid, antara lain:

  • Kepekaan berlebihan terhadap kegagalan dan penolakan.
  • Kecenderungan untuk tetap menyimpan dendam, meskipun pada masalah-masalah kecil.
  • Kecurigaan dan kecenderungan pervasif untuk menyalah-artikan tindakan orang lain yang netral atau bersahabat sebagai suatu sikap permusuhan atau penghinaan.
  • Mempertahankan dengan gigih bila perlu dengan kekuatan fisik tentang hak pribadinya yang sebenarnya tidak sesuai dengan keadaan sebenarnya.
  • Kecurigaan yang berulang, tanpa dasar, tentang kesetiaan seksual dari pasangannya.
  • Kecenderungan untuk merasa dirinya penting secara berlebihan yang dinyatakan dalam sikap menyangkut harga diri yang menetap.
  • Dirundung oleh rasa persekongkolan dari suatu peristiwa terhadap baik diri pasien maupun dunia luar pada umumnya tanpa bukti.Selalu waspada dan hati-hati yang berlebihan bila berurusan dengan orang lain.
  • Selalu menghindari hubungan interpersonal.

Termasuk:Gangguan Kepribadian Paranoid Ekspansif, Gangguan Kepribadian Paranoid yang sensitif dan suka mengeluh/membantah dan fanatik.
Tidak termasuk: Gangguan Waham, Skizofrenia.

Psikodinamika Gangguan Kepribadian Paranoid
Para ahli psikodinamika menyatakan bahwa ada pengaruh genetika dalam gangguan ini, dimana para ahli menelusuri kembali pola-pola interaksi awal dengan orang tua yang dibutuhkan. Para ahli kognitif mengarahkan perihal asumsi-asumsi maladaptif semacam “Mereka jahat dan akan selalu menyerangmu bila ada kesempatan untuk menyalahkanmu”.

Pengobatan Gangguan Kepribadian Paranoid
Kesulitan yang dihadapi oleh ahli terapi (terapist) pada gangguan ini adalah penderita tidak menyadari adanya gangguan pada dirinya dan merasa tidak memerlukan bantuan dari terapist. Hanya beberapa saja dari penderita yang mau berobat atas kemauannya sendiri. Dan sering penderita yang sedang diobati tidak percaya dan menolak terapist-nya.

Pengobatan pada gangguan ini lebih banyak difokuskan pada terapi perilaku, sedangkan terapi obat umumnya tidak efektif.

Terapi perilaku pada gangguan ini, perlu dilihat masa lalu “kemarahan” penderita sebagai dasar menciptakan hubungan interpersonal yang baik. Kemudian, membantu mengontrol kecemasan penderita dan memperbaiki kemampuan hubungan interpersonalnya.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pengertian Anorexia Nervosa dan Tanda-Tanda Anorexia Nervosa

Anorexia Nervosa adalah perilaku seseorang yang berhubungan dengan :
1. Menolak mempertahankan berat badan minimal
2. Sangat takut terhadap kegemukan meskipun berat badannya sangat kurang
3. Mengeluh merasa gemuk meskipun sebenarnya sudah sangat kurus atau merasa bahwa suatu bagian tubuhnya terlihat gemuk
Anorexia Nervosa lebih banyak ditemukan pada wanita (95%), remaja hingga usia 30 tahun, dan ada kecenderungan disebabkan oleh pola makan keluarga yang sering mengalami keadaan stres.
Tanda-Tanda Anorexia Nervosa :
1. Menggolong-golongkan makanan yang baik dan makanan yang dianggap jelek bagi tubuhnya.
2. Menghindari pertemuan yang menyediakan makanan.
3. Pikiran selalu tertuju pada masalah makan, kalori dan berat badan.
4. Berat badan menurun drastis.
5. Berlatih keras dan tidak mengenal lelah.
6. Tiba-tiba berniat tidak makan daging warna merah.
7. Takut gemuk.
8. Tidak datang bulan (wanita), biasanya selama tiga bulan berturut-turut.
9. Rambut rontok.
10. Denyut nadi lambat dan lemah.
11. Sensitif pada suhu dingin.
12. Gugup saat makan.
13. Mudah menangis.
14. Memotong makanan menjadi kecil-kecil dan memain-mainkannya.
15. Memakai baju berlapis-lapis.

 

Anorexia Nervosa adalah perilaku seseorang yang berhubungan dengan :
1. Menolak mempertahankan berat badan minimal
2. Sangat takut terhadap kegemukan meskipun berat badannya sangat kurang
3. Mengeluh merasa gemuk meskipun sebenarnya sudah sangat kurus atau merasa bahwa suatu bagian tubuhnya terlihat gemuk
Anorexia Nervosa lebih banyak ditemukan pada wanita (95%), remaja hingga usia 30 tahun, dan ada kecenderungan disebabkan oleh pola makan keluarga yang sering mengalami keadaan stres.
Tanda-Tanda Anorexia Nervosa :
1. Menggolong-golongkan makanan yang baik dan makanan yang dianggap jelek bagi tubuhnya.
2. Menghindari pertemuan yang menyediakan makanan.
3. Pikiran selalu tertuju pada masalah makan, kalori dan berat badan.
4. Berat badan menurun drastis.
5. Berlatih keras dan tidak mengenal lelah.
6. Tiba-tiba berniat tidak makan daging warna merah.
7. Takut gemuk.
8. Tidak datang bulan (wanita), biasanya selama tiga bulan berturut-turut.
9. Rambut rontok.
10. Denyut nadi lambat dan lemah.
11. Sensitif pada suhu dingin.
12. Gugup saat makan.
13. Mudah menangis.
14. Memotong makanan menjadi kecil-kecil dan memain-mainkannya.
15. Memakai baju berlapis-lapis.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Pengertian Skizofrenia (schizophrenia)

Bagi Anda yang belum mengenal sama sekali apa pengertian penyakit Skizofrenia (schizophrenia), di postingan kali ini saya akan coba membagikan informasinya kepada Anda.
Skizofrenia (schizophrenia) merupakan penyakit otak yang timbul akibat ketidakseimbangan pada dopamin, yaitu salah satu sel kimia dalam otak. Ia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antarpribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).

Saya pribadi mengartikan Skizofrenia (schizophrenia) sebagai bentuk gangguan psikotik di mana si penderitanya seringkali “memerdekakan” keyakinannya sendiri. Maksud dari kalimat “memerdekakan” keyakinan sendiri di sini adalah bahwa si penderita sering menganggap kuat tentang apa-apa yang dia nilai, dia anggap, atau dia rasakan terhadap sesuatu yang menjadi objek pikirannya –padahal, belum tentu secara faktanya bahwa penilaiannya terhadap objek yang dipikirkannya itu adalah benar–. Kalau saya kaitkan dengan istilah dari agama Islam, tak jarang pikirannya tersebut cenderung mengarah pada Su’uzhan (buruk sangka). Itulah karenanya mengapa saya menyebutnya dengan kalimat “memerdekakan” keyakinannya sendiri.

Skizofrenia (schizophrenia) bisa mengenai siapa saja. Bahkan, data American Psychiatric Association (APA) tahun 1995 menyebutkan, satu persen populasi penduduk dunia menderita skizofrenia. 75% Penderita skizofrenia mulai mengidapnya pada usia 16-25 tahun. Usia remaja dan dewasa muda memang berisiko tinggi karena tahap kehidupan ini penuh stresor. Kondisi penderita sering terlambat disadari keluarga dan lingkungannya karena dianggap sebagai bagian dari tahap penyesuaian diri.

Pengenalan dan intervensi dini berupa obat dan psikososial sangat penting karena semakin lama ia tidak diobati, kemungkinan kambuh semakin sering dan resistensi terhadap upaya terapi semakin kuat. Seseorang yang mengalami gejala skizofrenia sebaiknya segera dibawa ke psikiater dan psikolog.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Ciri – Ciri anak Autis

Sebelum mengetahui ciri – ciri anak autis, kita tinjau dulu pengertian autis. Istilah Autis/autistic berasal dari kata autos artinya self . Digunakan oleh Bleuler untuk menjelaskan ciri menarik diri dari penderita Schizophrenia.
Autisme pertama kali diteliti oleh Leo Kanner(1943) yang mengamati 11 anak dengan ciri-ciri khusus. Disimpulkan bahwa 2 ciri penting anak autis adalah extreme aloness dan keinginan untuk mempertahankan kesamaan.

Secara garis besar, Autis merupakan gangguan perkembangan khususnya terjadi pada masa anak-anak, yang membuat seseorang tidak mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.

Pada anak-anak biasa disebut dengan Autis Infantil. Schizophrenia juga merupakan gangguan yang membuat seseorang menarik diri dari dunia luar dan menciptakan dunia fantasinya sendiri: berbicara, tertawa, menangis, dan marah-marah sendiri.

Tetapi, ada perbedaan yang jelas antara penyebab dari Autis pada penderita Schizophrenia dan penyandang Autis Infantil. Schizophrenia disebabkan oleh proses regresi karena penyakit jiwa, sedangkan pada anak-anak penyandang Autis Infantil terdapat kegagalan perkembangan.

Ciri – ciri anak Autis Infantil timbul sebelum anak mencapai usia 3 tahun. Pada sebagian anak, ciri – ciri anak autis itu sudah ada sejak lahir. Seorang ibu yang sangat cermat memantau perkembangan anaknya sudah akan melihat beberapa keganjilan sebelum anaknya mencapai usia 1 tahun. Yang sangat menonjol adalah tidak adanya atau sangat kurangnya tatap mata.

Untuk memeriksa apakah seorang anak menderita autis atau tidak,digunakan standar internasional tentang autis. ICD-10 (InternationalClassification of Diseases) 1993 dan DSM-IV (Diagnostic andStatistical Manual) 1994 merumuskan kriteria diagnosis untuk Autis Infantil yang isinya sama, yang saat ini dipakai di seluruh dunia.

Ciri – Ciri Anak Autis

1. Gangguan kualitatif dalam interaksi sosial yang timbal balik.

* Minimal harus ada dua dari gejala-gejala di bawah ini:Tak mampu menjalin interaksi sosial yang cukup memadai:
kontak mata sangat kurang, ekspresi muka kurang hidup, gerak-
gerik kurang tertuju.
* Tidak bisa bermain dengan teman sebaya. – Tak ada empati (tak dapat merasakan apa yang dirasakan orang
lain).
* Kurang mampu mengadakan hubungan sosial dan emosional yang
timbal balik.

2. Gangguan kualitatif dalam bidang komunikasi. Minimal harus adasatu dari gejala-gejala di bawah ini:

* Perkembangan bicara terlambat atau sama sekali tak berkembang.Anak tidak berusaha untuk berkomunikasi secara non-verbal. Bila anak bisa bicara, maka bicaranya tidak dipakai untuk berkomunikasi.
* Sering menggunakan bahasa yang aneh dan diulang-ulang.
* Cara bermain kurang variatif, kurang imajinatif, dan kurang dapat meniru.

3. Adanya suatu pola yang dipertahankan dan diulang-ulang dalam perilaku, minat, dan kegiatan. Minimal harus ada satu dari gejala di bawah ini:

* Mempertahankan satu minat atau lebih dengan cara yang sangat khas dan berlebihan.
* Terpaku pada suatu kegiatan yang ritualistik atau rutinitas yang tidak ada gunanya.
* Ada gerakan-gerakan aneh yang khas dan diulang-ulang.
* Seringkali sangat terpukau pada bagian-bagian benda.

Sebelum umur 3 tahun tampak adanya keterlambatan atau gangguan dalam
bidang:

a. interaksi sosial,
b. bicara dan berbahasa,
c. cara bermain yang monoton, kurang variatif.

Autis bukan disebabkan oleh Sindroma Rett atau Gangguan Disintegratif Masa Kanak. Namun, kemungkinan kesalahan diagnosis selalu ada, terutama pada autis ringan. Hal ini biasanya disebabkan karena adanya gangguan atau penyakit lain yang menyertai gangguan autis yang ada, seperti retardasi mental yang berat atau hiperaktif.

anak Autis memiliki kemungkinan untuk dapat disembuhkan, tergantung dari
berat tidaknya gangguan yang ada. Berdasarkan kabar terakhir, di Indonesia ada 2 penyandang autis yang berhasil disembuhkan, dan kini dapat hidup dengan normal dan berprestasi. Di Amerika, dimana penyandang autis ditangani secara lebih serius, persentase kesembuhannya lebih besar.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Ciri-Ciri Anak Indigo

Indigo merupakan istilah bagi anak yang mempunyai kemampuan dan ciri-ciri yang tidak biasa dibandingkan dengan anak-anak yang lain bahkan dari anak yang lebih tua darinya. Telah banyak anak indigo yang terlahir di seluruh dunia, termasuk Indonesia.

Indigo sendiri berasal dari bahasa Spanyol yang berarti berwarna nila. Anak indigo memiliki aura tubuh yang didomonasi warna nila. Mereka juga memiliki kepekaan indera keenam atau intuisi yang sangat tajam.

Kebanyakan dari anak indigo memiliki kelebihan dengan bakat yang sangat luar biasa atau secara akademik mempunyai kepintaran di atas rata-rata bila dibandingkan teman-temannya.

Anak indigo juga mampu menunjukan empati yang sangat dalam dan mudah merasa iba serta tampak bijaksana untuk anak seusianya. Menurut para ahli, anak indigo adalah anak yang memiliki jiwa yang dewasa meskipun raganya masih anak-anak.

Istilah indigo pertama kali diungkap oleh Nancy Ann Tappe, seorang cenayang pada sekitar tahun 1970-an. Nancy Ann mengaku memiliki kemampuan untuk melihat aura seseorang. Anak yang memiliki aura indigo (berwarna nila) mempunyai kelebihan yang tidak dimiliki oleh anak-anak yang lain.

Berikut ini ciri-ciri anak indigo:

  1. Memiliki kecerdasan yang melebihi anak-anak yang lain. Rata-rata anak indigo biasanya memiliki IQ lebih dari 120.
  2. Lebih bijaksana, sering menasehati teman-temannya bahkan orangtuanya sendiri.
  3. Memiliki keinginan yang kuat tehadap sesuatu.
  4. Lebih sulit diatur karena mereka mempunyai cara berpikir sendiri yang terkadang sulit dipahami oleh orang lain.
  5. Tidak sabaran dan tidak suka bila harus menunggu.
  6. Tidak bisa menerima hukuman yang tanpa alasan, selalu ingin alasan yang jelas.
  7. Mempunyai empati yang kuat terhadap sesama, atau tidak punya empati sama sekali.
  8. Mudah teralihkan perhatiannya, tetapi juga mampu mengerjakan banyak hal bersamaan.
  9. Cenderung kreatif.
  10. Cepat bosan dengan tugas yang diberikan.
  11. Mempunyai intuisi yang tajam.
  12. Biasanya memiliki indera keenam yang menyebabkan mereka mengalami hal-hal yang tidak dialami oleh yang lain, misalnya dapat melihat kejadian yang belum terjadi, melihat sesuatu yang tidak dapat dilihat oleh orang lain, bahkan melakukan telepati.
  13. Sering diidentifikasi menderita ADD (Atenttion Defisit Disorder / susah konsentrasi) atau ADHD (Attention Defisit and Hyperactive Disorder / hiperaktif).
  14. Mempunyai kesadaran spiritual atau mempunyai kemampuan psikis.
  15. Mengekspresikan kemarahan dan mempunyai masalah dengan menahan amarah.
  16. Mereka tampak antisosial kecuali jika mereka bersama dengan orang-orang yang sama dengan mereka.
  17. Sering tidak mau memberitahukan kepada orang lain tentang apa yang mereka butuhkan.
Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Biografi Sigmund Freud

Biografi Sigmund Freud

Dilahirkan tahun 1856 di kota Freiberg yang kini terletak di Cekoslowakia, tetapi tadinya termasuk wilayah Kerajaan Austria. Tatkala dia berumur empat tahun, keluarganya pindah ke Wina dan di situlah dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud seorang mahasiswa yang jempolan di sekolahnya, meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktek pribadi di bidang neurologi, bekerja di Paris bersama neurolog Perancis kenamaan Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer orang Wina.

Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Batu tahun 1895 buku pertamanya Penyelidikan tentang Histeria terbit, bekerja sama dengan Breuer. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pasar penjualannya lambat pada awalnya, tetapi melambungkan nama harumnya. Sesudah itu berhamburan keluar karya-karyanya yang penting-penting, dan pada tahun 1908 tatkala Freud memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang betul-betul kesohor. Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Yung. Kedua orang itu akhirnya juga menjadi jagoan ilmu psikologi lewat upaya mereka sendiri.

Freud kawin dan beranak enam. Pada saat-saat akhir hidupnya dia kejangkitan kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dan selanjutnya dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu,dia tetap menemukan kerja dan beberapa karya penting bermunculan pada tahun-tahun berikutnya. Di tahun 1938 Nazi menduduki Austria dan si Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dan keturunan Yahudi itu dipaksa pergi ke London dan meninggal dunia di sana setahun sesudahnya.

Sumbangsih Freud dalam bidang teori psikologi begitu luas daya jangkauannya sehingga tidak gampang menyingkatnya. Dia menekankan arti penting yang besar mengenai proses bawah sadar sikap manusia. Dia tunjukkan betapa proses itu mempengaruhi isi mimpi dan menyebabkan omongan-omongan yang meleset atau salah sebut, lupa terhadap nama-nama dan juga menyebabkan penderitaan atas bikinan sendiri serta bahkan penyakit.

Freud mengembangkan teknik psikoanalisa sebagai suatu metode penyembuhan penyakit kejiwaan, dan dia merumuskan teori tentang struktur pribadi manusia dan dia juga mengembangkan atau mempopulerkan teori psikologi yang bersangkutan dengan rasa cemas, mekanisme mempertahankan diri, ihwal pengkhitanan, rasa tertekan, sublimasi dan banyak lagi.

Tulisan-tulisannya menggugah kegairahan bidang teori psikologi. Banyak gagasannya yang kontroversial sehingga memancing perdebatan sengit sejak dilontarkannya.

Freud mungkin paling terkenal dalam hal pengusulan gagasan bahwa gairah seksual yang tertekan sering menjadi penyebab penting dalam hal penyakit jiwa atau neurosis. (Sesungguhnya, bukanlah Freud orang pertama yang mengemukakan masalah ini meski tulisan-tulisannya begitu banyak beri dorongan dalam penggunaan lapangan ilmiah). Dia juga menunjukkan bahwa gairah seksual dan nafsu seksual bermula pada saat masa kanak-kanak dan bukannya pada saat dewasa.

Berhubung banyak gagasan Freud masih bertentangan satu sama lain, amatlah sulit menempatkan kedudukannya dalam sejarah. Dia merupakan pelopor serta penggali, dengan bakat serta kecerdasan luar biasa yang menghasilkan pelbagai gagasan. Tetapi, teori-teori Freud (tidak seperti Darwin atau Pasteur) tak pernah berhasil peroleh kesepakatan dari masyarakat ilmuwan dan teramat sulit mengatakan bahwa bagian-bagian mana dari gagasannya yang akhirnya dapat dianggap sebagai suatu kebenaran.

Lepas dari pertentangan yang berkelanjutan terhadap gagasan-gagasannya, tampaknya sedikit sekali yang meragukan bahwa Freud merupakan tokoh menonjol dalam sejarah pemikiran manusia. Pendapat-pendapatnya di bidang psikologi sepenuhnya telah merevolusionerkan konsepsi kita tentang pikiran manusia, dan banyak gagasan serta istilah-istilahnya telah digunakan oleh umum-misalnya: ego, super ego, Oedipus complex dan kecenderungan hasrat mau mati.

Memang betul, psikoanalisa merupakan cara penyembuhan yang teramat mahal dan amat serius dan pula tidak berhasil apa-apa. Tetapi, juga betul teknik itu meraih sukses-sukses besar. Para psikolog di masa depan berkesimpulan bahwa keinginan seksual yang tertekan akan semakin penting peranannya dalam tingkah laku manusia daripada anggapan para penganut faham Freud. Tetapi, gairah ini sudah pasti punya saham besar dari anggapan sebagian psikolog sebelum Freud. Begitu pula, mayoritas psikolog kini yakin bahwa proses mental bawah-sadar memegang peranan yang menentukan dalam tingkah laku manusia, sesuatu hal yang diremehkan orang sebelum Freud.

Freud memang bukan psikolog pertama, dan dalam jangka panjang mungkin tidak akan dianggap orang yang gagasan-gagasannya sebagian besar mendekati kebenaran. Namun, dia sudah jelas tokoh yang paling berpengaruh dan paling penting dalam perkembangan teori psikologi modern dan pandangan-pandangannya yang punya arti sangat besar di bidangnya menyuguhkan kepadanya hak untuk tercantum dalam urutan cukup tinggi dalam daftar buku ini.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ANAK IDIOT

PENGERTIAN DAN CIRI-CIRI ANAK IDIOT

Ciri khas Idiot (Lucinda Foundation)

Jakarta, Istilah idiot sebenarnya sudah tidak dipakai di dunia medis untuk menyebut anak-anak yang memiliki kelambanan menangkap respons baik secara motorik, kognitif, sosial dan bahasa. Apa yang menjadi penyebab keterbelakangan mental atau retardasi mental itu?

Meski intelligence quotient (IQ) bukan satu-satunya cara untuk mengukur anak ‘idiot’ tapi kebanyakan anak dengan kondisi itu memiliki tingkat kecerdasan di bawah normal.

Standar IQ yang normal menurut skala Stanford-Binet adalah di kisaran 85-115. Hanya 1 persen saja populasi di dunia yang memiliki tingkat IQ di atas 135. Separuh (50%) populasi di dunia memiliki IQ rata-rata di kisaran 90-110, sebesar 25% memiliki IQ di atas rata-rata itu dan 25% populasi di dunia memiliki IQ di bawahnya.

Orang yang ber-IQ rendah di bawah 70 dan sulit berkomunikasi dengan orang lain yang biasanya disebut ‘idiot’ atau keterbelakangan mental. Orang-orang seperti ini memiliki kepribadian yang unik namun dalam kehidupan sosial sering menjadi olok-olokan di masyarakat.

Seperti dilansir dari keepkidshealthy, Selasa (16/3/2010), ‘idiot’ diklasifikasikan menurut besarnya IQ, yaitu:

1. Ringan

Nilai IQ antara 55-69. Sekitar 85 persen anak ‘idiot’ berada di kisaran ini, dan tergolong yang berpendidikan. Anak-anak tersebut dapat belajar membaca dan menulis hingga kelas 4 atau 5. Mereka relatif hidup mandiri dan bisa bekerja dengan pelatihan khusus.

2. Sedang

Nilai IQ antara 40-54. Sekitar 10 persen anak ‘idiot’ masuk klasifikasi ini, juga tergolong yang dapat dilatih. Anak-anak ini mungkin memiliki potensi akademik di TK atau kelas 1. Memiliki kemampuan terbatas untuk membaca dan biasanya membutuhkan dukungan dan pengawasan sehari-hari dalam kegiatan hidup, dan bisa bekerja dengan pelatihan khusus.

3. Parah

Nilai IQ antara 25-39. Sekitar 5 persen anak ‘idiot’ masuk klasifikasi ini. Anak-anak dengan tingkat ini tampaknya tidak akan mampu belajar membaca dan menulis, tetapi mungkin bisa ke toilet sendiri dengan dilatih dan berpakaian dengan dibantu. Mereka biasanya membutuhkan pengawasan dan dukungan total untuk kegiatan kehidupan sehari-hari.

4. Mendalam

Nilai IQ di bawah 24, dan kurang dari 1 persen anak ‘idiot’ yang berada di klasifikasi ini.

Namun sebuah sistem klasifikasi lebih baru dikembangkan pada tahun 1992 yang tidak didasarkan pada nilai IQ. Pengelompokkan anak keterbelakangan mental didasarkan pada jumlah dukungan dan pengawasan terhadap kebutuhan individu yaitu intermittent, limited, extensive dan pervasive.

Ada banyak hal yang menjadi pemicu anak mengalami ‘idiot’. Biasanya dikelompokkan menjadi:

1. Prenatal (sebelum lahir)

Disebabkan oleh:
– Kelainan kromosom, termasuk sindrom Fragile X
– Cacat gen
– Terkena racun atau infeksi selama kehamilan

2. Perinatal

Disebabkan oleh:
– Lahir prematur
– Komplikasi infeksi

3. Postnatal (setelah lahir)

Disebabkan oleh:
– Infeksi
– Keracunan
– Gangguan metabolisme
– Trauma kepala

Lebih dari setengah anak ‘idiot’ ringan tidak dapat diidentifikasi penyebabnya, tetapi ‘idiot’ berat jauh lebih mungkin ditemukan penyebabnya, dengan kemungkinan sekitar 75 persen. Tes untuk mengidentifikasikan penyebab ‘idiot’ tergantung pada kondisi di penderita.

Pengujian biasanya terbatas pada analisa kromosom untuk Down Sindrom atau sindrom Fragile X. Atau lebih dalam lagi dapat dilakukan pengujian dengan MRI otak. Pengujian akan meliputi tes psikologis untuk mengevaluasi tingkat IQ dan fungsinya.

Penyebab umum ‘idiot’, meliputi:

1. Down syndrome
Merupakan penyebab yang paling umum dari ‘idiot’ sedang hingga parah.

2. Fragile X syndrome
Ini merupakan penyebab paling umum dari ‘idiot’.

3. Rett syndrome
Sindrom ini hanya berpengaruh pada perempuan.

Gejala anak yang mengalami idiot dapat sangat bervariasi, tergantung pada penyebab dan beratnya. Secara umum, kebanyakan tanpa bukti fisik seperti bayi dengan Down sindrom yang diduga menderita ‘idiot’ ketika mereka tidak memenuhi tahap perkembangan sesuai dengan usianya. Beberapa anak dengan ‘idiot’ ringan tidak teridentifikasi sampai mereka mulai bersekolah.

Pengobatannya tergantung pada penyebab tetapi secara umum tidak ada obat untuk ‘idiot’. Perawatan hanya dimaksudkan untuk mengajarkan keterampilan yang diperlukan untuk memaksimalkan bagaimana mereka dapat mandiri.

Anak-anak yang mengalami keterbelakangan mental mungkin memiliki kondisi lainnya juga seperti autisme, ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder), gangguan kecemasan, depresi, obcessive compulsive disorder, cerebral palsy, epilepsi, hyrocephalus, dan spina bifida, dan masalah tingkah laku. Jika ada, kondisi-kondisi tersebut harus ditanggapi secara baik.

Masa-masa mengandung ibu hamil dan konsumsi makanan bergizi bisa mencegah lahirnya anak keterbelakangan mental. Anak-anak dalam kondisi seperti ini banyak yang bisa melewati hidupnya dengan baik karena memiliki keterampilan yang cukup yang bisa didapat dari sekolah-sekolah khusus.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Retardasi Mental

Retardasi Mental

Retardasi mental merupakan keterbatasan fungsi intelektual seseorang yang berhubungan dengan kegiatan yang menggunakan skill (tenaga), komunikasi, dan pembawaan diri.

Ciri-ciri retardasi mental
1. Penderita mengalami keterbatasan pada fungsi intelektualnya, yang ditandai dengan sulit belajar.
2. Kesulitan dalam melaksanakan penggunaan skill (tenaga), komunikasi, dan pembawaan diri

Gangguan yang dialami oleh penderita retardasi mental antara lain :
1. Gangguan konsentrasi (perhatian)
2. Gangguan ingatan (memori terbatas)
3. Gangguan prestasi akademik
4. Gangguan bahasa, yaitu mengalami kesulitan dalam berbicara (biasanya berbicara jelas tetapi cedal)

Kriteria retardasi mental :
1. IQ kurang dari 70 (IQ normal antara 90-110). Dari IQ tersebut retardasi mental dapat diklasifikasikan :
a. Ringan dengan IQ 55-70
b. Sedang dengan IQ 40-49
c. Berat dengan IQ 25-34
d. Sangat berat dengan IQ kurang dari 20
2. Mempunyai hambatan dalam perkembangan sosial
3. Mempunyai hambatan dalam kontrol diri
4. Mempunyai hambatan dalam perkembangan secara umum
5. Mendapat gangguan pada beberapa fungsi otak

Jenis retardasi mental :
1. Mental retardation ringan atau semu (Cultural familial retardation), disebabkan oleh kondisi lingkungan
dan sosial ekonomi keluarga yang tidak mendukung.
2. Mental retardation berat, disebabkan oleh faktor genetik yang dibedakan menjadi:
a. Down syndrome, yang terdiri dari :
(1). Trisomy 21, terjadi kelebihan kromosom pada pasangan kromosom 21 yang terdiri atas tiga kromosom. Biasanya terjadi pada anak-anak yang berasal dari ibu yang mengandung pada usia kritis yaitu usia di bawah 20 tahun atau di atas 40 tahun.
(2). Mosaicism, terjadi karena adanya kegagalan dalam perkembangan sel secara sempurna sehingga menimbulkan kelebihan atau kekurangan kromosom pada tubuh.
(3). Translocation, terjadi akibat adanya pasangan kromosom yang melekat pada pasangan kromosom lainnya, sehingga menimbulakan gangguan terhadap fungsi intelektual penderitanya.
b. Phenylketonuria (PKU), kemampauan tubuh untuk mengubah phenylalanin menjadi tirosin terganggu sehingga tidak memenuhi persyaratan yang dibutuhkan tubuh.
c. Tay Sachs Disease, terjadi pembesaran pada tengkorak sehingga menimbulkan kemunduran sistem syaraf. Penyakit ini biasa terdeteksi pada usia 6 bulan. Akibat penyakit ini penderita kehilangan kemampuan intelektual dan otot-ototnya menjadi lemah.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar

Kecemasan (ANXIETY)

kecemasan merupakan perasaan gelisah yang merupakan reaksi ketidakmampuan individu dalam mengatasi masalah dengan baik, sehingga mengganggu rasa aman dalam dirinya.

Tanda-tanda kecemasan
1. Secara fisik : Keluar keringat dingin, berdebar-debar, mukanya pucat, berbicara menjadi gagap, tidur tidak nyenyak, nafsu makan hilang, dan sesak nafas.
2. Secara psikis : Tidak mampu memusatkan perhatian, tidak berdaya, rasa rendah diri, hilangnya rasa percaya diri, dan tidak tentram.

Penyebab timbulnya kecemasan
:
1. Kebiasaan
Kebiasaan dalam lingkungan dapat menimbulkan kecemasan pada seseorang apabila hal tersebut bertolak belakang dengan kehendak atau menekan dirinya. Adapun faktor yang dapat menimbulkan reaksi cemas terutama pada anak adalah :
a. Imitasi (disebabkan oleh orang tua atau orang disekitarnya yang mempunyai sifat pencemas).
b. Sikap overprotected orang tua (karena anak selalu dilarang dalam melakukan sesuatu).
c. Intimidasi Terhadap anak (Ancaman orang tua terhadap anak apabila tidak menurut)
d. Pengalaman yang mengerikan
2. Kondisi yang menahun, disebabkan karena seseorang tidak dapat menyesuaikan diri terhadap suatu kesalahan yang menyangkut masalah pribadi berupa pertahanan diri terhadap kondisi sosial.

Macam-macam kecemasan

1. State anxiety, muncul sebagai akibat reaksi yang dikeluarkan terhadap situasi tertentu saja.
2. Trait anxiety, bersifat menetap atau selalu ada pada diri seseorang.

Tingkat Kecemasan
1. Ringan
2. Sedang
3. Berat
4. Panik

Pencegahan

Penderita perlu ditunjukkan cara pemecahan masalah dengan meggunakan pemikiran yang logis sehingga adapat menimbulkan persepsi yang positif dalam pemecahan masalah pribadi. Kasih sayang dapat membantu anak untuk menambah kepercayaan diri.

Penyembuhan

1. Pendekatan perilaku
a. Systematic Desensitization (Sistim membuat peka)
b. Social Learning (Pendidikan sosial)
2. Pendekatan kognitif
Kegiatan yang diberikan oleh pembimbing atau orang tua berupa kepercayaan diri, kemampuan diri, instruksi pada diri sendiri, aktif dalam memcahkan masalah, mengadakan imajinasi terhadap sesuatu yang membahagiakan dan yang bersifat emosi.

Dipublikasi di Uncategorized | Meninggalkan komentar